Sabtu, 16 Juni 2012

SEANDAINYA


Sebuah judul yang memiliki banyak komentar dan jika dijadikan sebuah pertanyaan maka akan menghasilkan beribu-ribu jawaban. Judul ini juga merupakan susunan hurup yang misterius karena tidak bisa ditebak dengan pasti. Sengaja saya angkat sebagai judul, disamping untuk menarik perhatian kalian dan juga ini adalah merupakan sebuah pengalaman yang tak akan terlupakan dalam hidupku.

*****
..................Selamat membaca

  Besok adalah hari yang sangat dinanti-nanti kedatangnnya oleh semua siswa-siswi dan sangat ditakuti karena besok adalah hari "PENENTUAN".

Lulus ga' yach...???, Aku pasti lulus... Harus...!!! Yaa Allah kabulkanlah do'aQw...!!! (berharap untuk lulus)

  Beribu untaian kata yang muncul dalam hati dengan 1 harapan, mudah-mudahan besok adalah hari yang menyenangkan (lulus). Saya sendiri tidak bisa tidur memikirkan hari esok dan saya yakin bahwa semua siswa-siswi yang ikut melaksanakan UAN beberapa hari yang lalu, ikut merasakan apa yang tengah saya rasakan malam ini. Jadi teringat saat umurku masih 6 thn yang silam. Yang tidak bisa tidur karena esok harinya semua orang akan memakai pakaian yang baru. Mulai dari baju baru, celana baru, sandal/sepatu baru, bahkan model rambutpun harus baru karena besok adalah hari yang biasa disebut para orang tua terutama para da'i (ustadz) adalah hari kesucian. Suci bagaikan bayi yang baru dilahirkan, yang biasa dikenal  seumuran saya pada saat itu adalah hari lebaran.

  Begitulah perasaanku malam ini. Hanya saja malam ini saya tidak bisa tidur karena diliputi perasaan yang penuh kewas-wasan. "TIDAK LULUS" itulah kalimat yang sangat kutakutkan jika besok ketika menerima  amplop, didalamnya tertulis kalimat tersebut.

  Malam semakin larut, kendaraan yang lalu lalang mulai menyepi, hanya sesekali terdengar suara mobil yang melintas, itupun mobil bus/truk yang tengah melakukan perjalanan jauh. Tapi perasaan was-was semakin menyergap karena itu pertanda bahwa pagi semakin dekat dan matahari mulai mempersiapkan diri untuk menyinari muka bumi.

  Hingga akhirnya fajar benar-benar tiba. Saya bergegas mengambil air wudhu untuk shalat shubuh karena wudhu untuk shalat hajad, tahajjud dan witir semlam sudah batal. Selesai shalat tidak lupa untuk berdo'a yang kesekian kalinya agar nantinya ketika membuka amplop, tulisan yang tertera didalamnya adalah "LULUS" bukan berarti saya shalat karena ingin lulus tapi tetap karena Allah.

*****

  Selesai mandi, berpakaian rapi, dan sarapan, saya bergegas untuk kesekolah, kali ini saya sedikit lebih cepat dari hari-hari sebelumnya. Sesampainya di sekolah perasaan was-was semakin bergelima, detak jantung semakin kencang melebihi ketika ingin mengungkapkan perasaan cinta kepada seorang wanita. Rasanya saya tengah mengidap penyakit strok yang sedang kumat.

"ini adalah hari yang tak pernah terlupakan, semalam suntut diliputi rasa was-was" kataku dalam hati.

  Jam menunjukkan pukul 09:30 tapi pengumuman belum juga keluar, tiba-tiba semua siswa-siswi dikagetkan  dengan suara yang berasal dari ruang guru, meminta agar semuanya berkumpul di lapangan karena amplop penentuan akan segera dibagikan. Akhirnya amplop tersebut sudah sampai ditangan masing-masing termasuk saya. Sesekali saya menoleh kepada teman yang sudah membuka amplopnya, kebanyakan dari tman-teman yang senang melihat kalimat yang tertulis pada isi amplopnya, dan ada juga yang menangis sampai akhirnya tak sadarkan diri karena tidak rela menerima kenyataan. Bahkan salah satu teman ingin bunuh diri tapi karena guru-garu berhasil mencegahnya dengan memberikan nasehat agar bisa menerima dengan hati yang lapang, beliaupun menurunkan niatnya untuk bunuh diri.

  Sedangkan saya masih terus memegang erat amplop tersebut. Keberanian untuk membukanya tiba-tiba hilang. Tidak tahu kenapa, meskipun rasa was-was dan penuh kepenasarn tentang kalimat apa sebenarnya yang tertulis didalamnya. Apakah "LULUS" atau "TIDAK"

Serius aaamat......??? Rehat dikit G' pa"kan......??? Tapi pasti kamu penasarankan, tetang kalimat apa sebnarnya yang tertulis didalam amplopQw....??? Iyaaakan....??? Sama aQ juga penasaran. hehehe......

Iya thech... Qw lanjutin sekrang yach......

  Sebenarnya saat itu saya ingin sekali membuka amplopnya, tapi takut juga jika kalimat yang tertulis didalamnya adalah "TIDAK LULUS" jangan sampai saya bunuh diri karena berharap untuk lulus tapi knyataannya tidak. Akhirnya saya memutuskan untuk membuka amplopnya tapi setelah sampai di rumah. (aku masukkan amplop itu kedalam tas). Perasaan was-was berangsur-angsur redah, setidaknya amplop penentuan sudah dibagikan meskipun saya belum tahu pasti isinya.

  Setelah itu, saya meninggalkan pekarangan sekolah dengan menaiki sepeda motor kesayanganku. Diperjalanan tiba-tiba rasa was-was itu kembali bersatu untuk menyergap hati dan membuat detak jantung tak terkontrol lagi ketika tahu bahwa tak lama lagi saya akan sampai di rumah. Oleh karena itu pikiran saya juga menjadi kacau balau dan tidak fokus pada aturan lalu lintas di jalan. Tiba-tiba mobil yang ada didepan saya berhenti secara mendadak. Akhirnya saya terlempar dari motor karena menabrak mobil tersebut. Akibat tabrakan itu juga, membuat saya tidak sadarkan diri.

*****
  
"Hei..... Hei.......... Hei............... Ayo banguuun...!!!!! Baaanguuuuunn....!!!!!!" (suara itu tidak asing lagi ditelinga saya)

"Sudah jam 6... Ayo cepat bangun shalat shubuh...!!! terus mandi...!!! Nanti kamu terlambat lagi ke sekolah......" (lanjutnya)

  Iya... suara itu memang tidak asing lagi bagi saya karena itu adalah suara mama. Secepatnya saya beranjak dari tempat tidur dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat shubuh. Rasa was-was itu masih saja meliputi perasaanku. Selesai shalat saya tersenyum mengingat bahwa ternyata hanya mimpi, tapi rasa penasaran belum juga hilang karena dalam mimpi itu saya belum sempat membuka amplop dan belum tahu apa sebenarnya isi amplop tersebut.

"Kenapa saya bisa mimpi seperti ini...?? Padahal saya masih kelas X MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Pol-Man". (tanyaku dalam hati).

  Kali ini saya benar-benar tidak mengerti tentang apa yang telah terjadi semalam. Dan sejak kejadian itu hari-hari yang saya lalui masih terus dihantui oleh rasa was-was dan penasaran. Saya khawatir jika mimpi itu benar-benar terjadi pada saat hari pelulusan tiba. SEANDAINYA mimpi itu akan benar-benar tejadi, satu hal yang ingin saya mohon kepada Allah. Jangan engkau jadikan kenyataan tragedi kecelakaan dalam mimpiku.


*****TAMAT*****

________________________________________________
Cerita ini termotivasi dari cerita teman... dan sebagian besar merupakan hasil imajinasi pribadi saya sendiri... (fiksi belaka) wkwkwk.....:D 

  • thankz yach..... cozz kamu uda mau baca tulisan aQ.....

(jangan menyerah...!!! dan terus berkarya..!!!)

Selasa, 12 Juni 2012

Hidup dan Mati

Jika kita ingin memilih antara hidup dan mati maka sudah pasti ada dua jawaban yang akan muncul. Bagi orang yang cinta dengan kehidupan dunia maka ia pasti memilih hidup, meskipun sepenuhnya menyadari bahwa tidak ada kehidupan yang kekal di dunia ini. Tapi bagi orang yang percaya akan kehidupan setelah kehidupan di dunia (kehidupan Akhirat), tidak perlu ditanyakan lagi karena pastilah akan memilih mati, sebab kepercayaan seseoang terhadap kehidupan akhirat akan mendorong untuk senangtiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang yang menurutnya dapat memberikan dampak (pahala) yang hanya bisa dinikmati ketika seseorang tersebut telah meninggal (mati).